Untuk SMP ke atas, rata-rata sudah mengenal guru mata pelajaran. Seorang guru mengampu hanya satu mata pelajaran.
Komposisi tempat duduk mulai dari ia masuk di sekolah sampai lulus nyaris sama. Semua siswa focus disatu titik yaitu papan tulis. Siswa hanya bergeser tempat duduknya dalam interval waktu satu minggu. Kalaupun ada guru yang sedikit kreatif, ia akan keliling kelas, atau mengubah sedikit posisi meja untuk diskusi, siswa bisa berhadapan saling memandang.
Pembelajaran di luar kelas masih jarang dilakukan. Guru masih enggan untuk mengajak siswa, dengan dalih siswa akan bermain-main saja. Bisa jadi area sekolah belum memadai untuk bisa melaksanakan pembelajaran di luar kelas. Ruang telah habis digunakan untuk kelas, ruang guru, laboratorium dan gudang.
Sekali dalam satu semester siswa di bawa ke suatu tempat untuk mengenal lingkungan. Model pembelajaranpun bersifat kolaborasi. Dua atau lebih mata pelajaran bisa dipraktekkan dengan pembelajaran di luar kelas. Siswa tidak jenuh, pelajaranpun bersifat nyata, bisa praktek langsung.
.
Di SMPN 1 Bangkinang yang mempunyai Visi Misi Berwawasan lingkungan, Siswa dapat melihat dan menikmati secara langsung Lingkungan yang ada. Pembelajaran Diluar Ruang Kelas Dapat membunuh kejenuhan di kelas. Ekspresi siswa terhadap alam juga sangat menyenangkan.
Ada beberapa mata pelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran ini. IPA , Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, bahkan Matematika.
Dengan model pembelajaran di luar kelas, siswa lebih bersemangat dalam belajar, lebih focus dan konsentrasi pada materi, pengembangan daya pikir lebih leluasa, dan suasana belajar lebih enjoy. Siswa juga lebih berani mengemukakan pendapat, sehingga pembelajaran lebih aktif